Rabu, 04 Mei 2016

Daya Tarik Wisata Rohani ke Pura Lingsar Lombok

Berwisata ke berbagai tempat tentu tidak ada habisnya. Anda akan terus merasa kurang puas sehingga ingin berlama-lama di tempat wisata. Wisata paling asyik di Lombok adalah wisata air seperti pantai dan air terjun. Tapi anda bisa menikmati tempat lain seperti Desa Sade sebagai tempat tinggal penduduk asli Lombok yakni suku Sasak, dan juga pura lingsar lombok sebagai tempat wisata unik dan penuh pembelajaran serta hikmah di dalamnya. Wilayah ini merupakan Taman Pura Lingsar yang menyimpan ragam benda cagar budaya dan sejarah yang mendalam serta kerukunan antar dua umat beragama bisa anda lihat disini.

Daya Tarik Pura Lingsar

Pura Lingsar merupakan pura terbesar di Lombok dan memiliki daya tarik yang unik sebagai tempat peribadatan. Pura ini terletak di wilayah Desa Lingsar yakni di Kecamatan Narmada bagian Lombok Barat. Daya tarik utama dari pura ini adalah merupakan gabungan antara dua nilai agama yakni agama Hindu dan agama Islam Wetu Telu yang dianut oleh penduduk Lombok yakni suku Sasak.

Hingga kini masih terdapat penduduk Sasak yang menganut agama Hindu dan sebagian menganut Islam Wetu Telu. Tapi sebagian besar penganut Islam Wetu Telu telah beralih menuju Islam sepenuhnya. Islam Wetu Telu adalah agama Islam yang hanya melaksanakan tiga waktu shalat.

Pura ini merupakan Pura Lingsar kramat dan paling suci di Lombok yang dibangun oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem sejak tahun 1741. Sebagai simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam Wetu Telu maka terdapat dua bagian dari pura ini, yaitu bagian Pura Hindu bernama Gadung dan bagian pura Weku Telu bernama Kemaliq.

Ritual Dua Umat Beragama

Pura lingsar lombok ini memberikan kesan keharmonisan dan tenggang rasa antar kedua agama, sehingga berbagai ritual agama antar keduanya dapat berjalan harmonis tanpa pertentangan atau gesekan dari kedua belah pihak. Karena itu pula setiap setahun sekali maka diadakan upacara persatuan yang melibatkan umat Hindu dan Islam. Upacara atau ritual persatuan tersebut disebut dengan Perang Topat dengan ritual melemparkan ketupat ke sesama temannya yang berbeda agama. Maksud dari upacara ini adalah sebagai tanda syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki.

Kolam unik dan kramat di dalam Pura

Jika anda ingin berkunjung dan masuk ke dalam pura ini maka anda akan dipinta menggunakan selendang berwarna kuning. Hal ini dimaksudkan sebagai simbol penghormatan terhadap kedua agama. Maka, saat anda masuk kedalamnya, anda juga bisa melihat kolam kramat bernama Telaga Ageng yang dibangun sebagai tanda penghormatan kepada Dewa Whisnu.

Kolam unik di Pura Lingsar Lombok ini dihuni oleh ikan-ikan kramat yang hanya akan muncul jika dipanggil. Satu hal yang unik, ikan ini juga bisa muncul ke permukaan jika kita melemparkan telur ayam rebus ke dalamnya. Keunikan dari kolam ini adalah sembilan pancuran yang ada di sekitar kolam dan juga terdapat ratusan koin yang bertaburan di dasar kolam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar