Senin, 23 Mei 2016

Oleh-oleh dan Souvenir Khas Lombok

Sebagai pulau tujuan wisata Lombok kaya akan destinasi rekreasi dan –tentu saja- oleh-oleh. Banyak makanan dan cinderamata khas yang bisa Anda bawa pulang. Apa saja ?

1. Makanan ringan


Beberapa makanan ringan yang bisa Anda beli adalah manisan rumput laut, dodol rumput laut, madu Sumbawa, ting-ting kacang mete dan lain-lain. Manisan rumput laut sejenis bisa Anda temui di beberapa tujuan wisata di Indonesia. Namun begitu, manisan yang ada di Lombok lebih unik karena dibuat seperti permen. Rasanya pun bermacam-macam ada rasa nanas, stroberi dan melon. Jika Anda penyuka dodol, dodol rumput laut ini bisa menjadi pilihan. Bentuknya kenyal dengan pilihan rasa buah seperti nangka, mangga dan sirsak. Selain itu dodol rumput laut juga tersedia dalam pilihan rasa sayur dan jagung. Aneka makanan ringan ini bisa Anda beli di Phoenix Food, sebuah toko oleh-oleh yang ada di dekat pasar Cakranegara, Mataram.

2. Mutiara


Lombok juga merupakan daerah penghasil kerajinan mutiara. Di desa Sekarbela yang menjadi sentra penghasil mutiara ini Anda bisa mengunjungi satu per satu toko yang berjajar di sepanjang jalan dan memilih perhiasan yang kita suka. Ada gelang, kalung, anting, bros dan asesoris lainnya yang menggunakan emas maupun perak. Yang kerap disukai pembeli adalah perhiasan dengan modifikasi seni ukir emas dengan kilauan mutiara. Pengunjung yang datang ke kawasan Sekarbela – berjarak 4 km dari Mataram – tak perlu khawatir kehabisan uang tunai karena hampir semua toko menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dan mata uang asin seperti dollar. Selain di Sekarbela, penjual mutiara lain ada di samping Mataram Mall. Kelebihannya mereka menjual dengan harga yang lebih murah sehingga pas untuk kantong wisawatan yang tak terlalu tebal.

3. Kain


Lombok merupakan penghasil kain yang motifnya indah dan khas. Jika Anda tertarik memiliki kain tenun atau yang sering disebut songket datanglah ke Sukarara. Desa yang bisa ditempuh dengan waktu 15 menit dari Kota Mataram ini dihuni oleh para perajin tenun yang masih menggunakan alat tenun tradisional. Harganya kainnya bervariasi dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 5 juta perlembar. Selain Sukarara Anda bisa datang ke kecamatan Pringgasela yang berjarak sekitar 10 km ke arah utara kota Selong. Disini merupakan sentra penghasil kain tenun Gedogan. Sama halnya dengan penenun di Sukarara, mereka juga masih menggunakan alat tenun bukan mesin dan bahan pewarna dari kulit kayu. Jika masih penasaran dengan aneka kain dari Lombok, Anda bisa mendapatkan tenun ikat di art shop yang berada di Dusun Sade, 30 km dari Mataram. Alternatif terakhir untuk memborong oleh-oleh berupa kain bisa dengan mengunjungi Cilinaya dan Pasar Cakranegara. Di dua tempat ini Anda harganya relatif lebih murah dengan syarat Anda harus pintar menawarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar